Thursday 28 February 2013

SEJARAH PRADABAN ISLAM


MAKALA
SEJARAH PRADABAN ISLAM (SPI)
TENTANG 
SEJARAH PERADABAN ISLAM PADA
KERAJAAN MUGHAL (INDIA)





SYARIAH (EPI) IC
DISUSUN OLEH

ANGGA WIJAYA SAPUTRA (11631092)
REVAL ANDRIYANTO (11631088)
IRWANDI (116310  )


Kementrian Agama Republik Indonesia
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
(STAIN) CURUP
Jl. Dr. AK Gani No 1 Fac. (0732) 21010
                                              Telp. 21010 – 21759 Kotak Pos. 10839119            





KATA PENGANTAR
            Puji syukur kami haturkan kepada Allah SWT atas rahmat dan karunianya, makalah ini dapat di selesaikan. Tak lupa pula kami sampaikan banyak terima kasih atas pertanyaan para pembaca yang telah menggunakan makalah ini sebagai panduan untuk mempelajari lebih detail tentang Sejarah Peradaban Islam. Kami berusaha mengulas secara rinci tentang hal tersebut.
            Akhir kata kami mengucapkan banyak terima kasih kepada para pembaca, apabila terdapat kekurangan dan kesalahan dalam penulisan makalah ini. Penulis mengharap kritik dan saran dari pembaca agar kami dapat lebih mengembangkan lagi makalah ini dan penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk menambah wawasan serta pengetahuan pembaca. Amin.

                                                                                                            Curup 11 Desember 2011



                                                                                                                        Penulis



Daftar Isi
Kata Pengantar  ………………………………………………………………………         2
Bab I Pendahuluan  ………………………………………………………………….   4
A.                Latar Belakang  ………………..................................................................    4
B.                Rumusan Masalah…………………………………………….………….     5
C.                Metode Penulisan………………................................................................    5
D.                Tujuan Penulisan  ………………………………………………………...    5
Bab II Pembahasan  ………………………………………………………………….   6
A.                Asal-usul Kerajaan Mughal……………………………………………..       6
B.                 Masa Kejayaan Kerajaan Mughal di India……………………………..       7
C.                 Masa Kemajuan Kerajaan Mughal di india…………………………….        9
D.                Kemunduran dan Keruntuhan Kerajaan Mughal di India…………….         11
Bab III Penutup  …...……………………………………………………………….     12
A.                Kesimpulan………………………………………………………………      13
B.                 Saran-Saran………………………………………………………………     14
Daftar Pustaka…………………………………………………………....................                 15  



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang.
Kata sejarah dalam bahasa arab disebut “tarikh” yang menurut bahasa berarti ketentuan masa. Sedang menurut istilah keterangan yang telah terjadi dikalangannya pada masa yang telah lampau atau pada masa yang masih ada. Sedangkan pengertian selanjutnya memberikan makna sejarah sebagai catatan yang berhubungan dengan kejadian kejadian masa islam yang di abadikan dalam karya tertullis dan dalam ruang lingkup yang luas, dan pokok dari persoalan sejarah senantiasa akan sarat dengan pengalaman pengalaman penting yang menyangkut perkembangan keseluruhan keadaan masyarakat, oleh sebab itu menurut Sayyid Quthub “sejarah bukanlah peristiwa, melainkan tafsiran peristiwa peristiwa itu dan pengertian mengenai hubungan hubungan nyata dan tidak nyata, yang menjalin seluruh bagian serta memberinya dinamisme waktu dan tempat”.
Sejarah merupakan realitas masa lalu, keseluruhan fakta, dan peristiwa. Hanya sekali dan tidak terulang untuk yang kedua kalinya. Oleh karena itu, ada pandangan bahwa masa silam tidak perlu dihiraukan lagi, anggap saja masa silam itu sebagai pacuan untuk kehidupan yang lebih baik lagi. Pandangan ini tentu saja sangat subyektif(menurut pandangan) dan  tidak memiliki argumentasi yang kuat. Tapi bagaimanapun sebuah perirtiwa pada masa silam bisa dijadikan pandangan untuk kehidupan yang akan datang.
Kemunculan tiga kerajaan Islam yaitu Kerajaan Turki Ustmani, Kerajaan Safawi di Persia dan Kerajaan Mughal di India telah banyak memberikan kontribusi bagi perkembangan peradaban islam. Kerajaan Usmani meraih puncak kejayaan dibawah kepemimpinan Sultan Sulaiman Al-Qanuni(1520-1566M) di kerajaan safawi, Syah Abbas I membawa kerajaan tersebut meraih kemajuan dalam 40 tahun periode kepemerintahannya dari tahun 1588-1628M. Dan di Kerajaan Mughal meraih masa keemasan di bawah Sultan Akbar(1542-1605M).
Sejak Islam masuk ke India pada masa Khalifah al-Walid dari Dinasti Bani Umayyah melalui ekspedisi(pengiriman pasukan) yang dipimpin oleh panglima Muhammad Ibn Qasim peradaban Islam mulai tumbuh dan menyebar di India. Kedudukan Islam di wilayah ini dan berhasil menaklukkan seluruh kekuasaan Hindu dan serta mengislamkan sebagian masyarakatnya. India pada tahun 1020M. Setelah Gaznawi hancur muncullah beberapa dinasti kecil yang menguasai negeri India ini, seperti Dinasti Mamluk, Khalji, Tuglug,  dan yang terakhir Dinasti Lodi yang didirikan  Bahlul Khan Lody.
Hadirnya Kerajaan Mughal membentuk sebuah peradaban baru di daerah tersebut dimana pada saat itu mengalami kemunduran dan keterbelakangan. Kerajaan Mughal yang bercorak Islam mampu membangkitkan semangat ummat Islam di India.

B.     Rumusan masalah
Dari latar belakang diatas maka dapat diambil suatu masalah yaitu.
  1. Bagaimana asal usul kerajaan islam mughal di India?
  2. Bagaimana masa kejayaan kerajaan islam mughal di India?
  3. Bagaimana masa kemajuan kerajaan islam mughal di India?
  4. Bagaimana masa kemunduran dan keruntuhan kerajaan islam mughal di India?

C.    Metode Penulisan.
Dalam penulisan ini penulis menggunakan metode objective praktis yang maksudnya semua permasalahn yang terdapat dalam makalah ini dapat di kembangkan dari literature aslinya.

D.    Tujuan penulisan
Karena pentingnya ilmu Sejarah Peradaban Islam bagi hidup dan untuk peningkatan kualitas pendidikan islam dimasa depan kita, maka disusunlah makalah ini sebagai pemacu pemikiran yang lebih luas lagi. Tujuan penulisan ini iyalah untuk menambah wawasan tentang Sejarah Peradaban Islam.


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Asal Usul Kerajaan Mughal.
Kerajaan Mughal merupakan kelanjutan dari kesultanan Delhi, sebab ia menandai puncak perjuangan panjang untuk membentuk sebuah kawasan India muslim yang didasarkan pada sebuah kesatuan antara warisan bangsa Persia dan bangsa India. Kerajaan Mughal bukanlah kerajaan Islam pertama di India. Jika pada dinasti-dinasti sebelumnya Islam belum menemukan kejayaannya, maka kerajaan ini justru bersinar dan berjaya. Keberadaan kerajaan ini dalam periodisasi sejarah Islam dikenal sebagai masa kejayaan kedua setelah sebelumnya mengalami kecemerlangan pada dinasti Abbasiyah.
Kerajaan Mogul ini didirikan oleh Zahiruddin Muhammad Babur (1526-1530M)  salah satu dari cucu Timor Lenk. Ayahnya Umar Mirza, penguasa Ferghana. Babur mewarisi daerah Ferghana dari orang tuanya ketika ia masih berusia 11 tahun. Ia berambisi dan bertekat akan menaklukkan Samarkand yang menjadi kota penting di Asia Tengah pada masa itu. Pada mulanya, ia mengalami kekalahan, tetapi karena mendapat bantuan dari Raja Safawi, Ismail I akhirnya berhasil menaklukkan Samarkand pada tahun 1494M.
Pada tahun 1504 M, ia menduduki Kabul, ibu kota Afganistan. Setelah Kabul dapat ditaklukkan, Babur meneruskan ekspansinya ke India. Kala itu Ibrahim Lodi, penguasa India, dilanda krisis, sehingga stabilitas pemerintahan menjadi kacau. Alam Khan, paman dari Ibrahim Lodi, bersama-sama Daulat Khan, Gubernur Lahore, mengirim utusan ke Kabul, meminta bantuan Babur untuk menjatuhkan pemerintahan Ibrahim Lody di Delhi. Permohonan  itu langung diterimanya. Pada tahun 1525M, Babur berhasil menguasai Punjab dengan ibu kota Lahore. Setelah itu, ia memimpin tentaranya menuju Delhi. Pada 21 April 1526M, terjadilah pertempuran yang dahsyat di Panipat. Ibrahim Lody beserta ribuan tentaranya terbunuh dalam pertempuran itu. Babur memaski kota Delhi sebagai pemenang dan menegakkan pemerintahannya di sana. Dengan demikian berdirilah Kerajaan Mughal di India.
Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa faktor berdirinya Kerajaan Mughal adalah :
  1. Ambisi dan karakter Babur sebagai pewaris keperkasaan ras Mongolia
  2. Sebagai jawaban atas krisis yang tengah melanda India.
Raja-raja Mughal
Selama masa pemerintahannya Kerajaan Mughal dipimpin oleh beberapa orang raja. Raja-raja yang sempat memerintah adalah:
  1. Zahiruddin Muhammad Babur (1526-1530M) adalah : Raja pertama sekaligus pendiri Kerajaan Mughal. Masa kepemimpinannnya digunakan untuk membangun fondasi pemerintahan. Awal kepemimpinannya, Babur masih menghadapi ancaman pihak-pihak musuh, utamanya dari kalangan Hindu yang tidak menyukai berdirinya Kerajaan Mughal. Orang-orang Hindu segera menyusun kekuatan gabungan, namun Babur berhasil mengalahkan mereka dalam suatu pertempuran. Sementara itu dinasti Lodi berusaha bangkit kembali menentang pemerintahan Babur dengan pimpinan Muhammad Lodi. Pada pertempuran di dekat Gogra, Babur dapat menumpas kekuatan Lodi pada tahun 1529M. Setahun kemudian yakni pada tahun 1530M Babur meninggal dunia.
  2. Humayun (1530-1556M), Sepeninggal Babur, tahta Kerajaan Mughal diteruskan oleh anaknya yang bemama Humayun. Humayun memerintah selama lebih dari seperempat abad (1530-1556M). Pemerintahan Humayun dapat dikatakan sebagai masa konsolidasi kekuatan periode I. Sekalipun Babur berhasil mengamankan Mughal dari serangan musuh, Humayun masih saja menghadapi banyak tantangan. Ia berhasil mengalahkan pemberontakan Bahadur Syah, penguasa Gujarat yang bermaksud melepaskan diri dari Delhi. Pada tahun 1450 Humayun mengalami kekalahan dalam peperangan yang dilancarkan oleh Sher Khan dari Afganistan. Ia melarikan diri ke Persia.

B.     Masa Kejayaan Kerajaan Mughal di India.
Masa kejayaan Mughal dimulai pada masa pemerintahan Akbar (1556-1605M). dan tiga raja penggantinya, yaitu Jehangir (1605-1628 M), Syah Jehan (1628-1658 M), Aurangzeb (1658-1707M). Setelah itu, kemajuan kerajaan Mughal tidak dapat dipertahankan oleh raja-raja berikutnya. Akbar menggantikan ayahnya, pada saat ia berusia 14 tahun, sehingga seluruh urusan kerajaan diserahkan kepada Bairam Kahan. Pada masa pemerintahannya, Akbar melancarkan serangan untuk memerangi pemberontakan sisa-sisa keturunan Sher Khan Shah yang berkuasa di Punjab. Pemberontakan lain dilakukan oleh Himu yang menguasai Gwalior dan Agra. Pemberontakan tersebut disambut oleh Bairam Khan sehingga terjadilah peperangan dahsyat, yang disebut Panipat I tahun 1556M. Himu dapat dikalahkan dan ditangkap kemudian dieksekusi. Dengan demikian, Agra dan Gwalior dapat dikuasai penuh.
Setalah Akbar dewasa, ia berusaha menyingkirkan Bairam Khan yang sudah mempunyai pengaruh kuat dan terlampau memaksakan kepentingan aliran Syi’ah. Bairam Khan memberontak, tetapi dapat dikalahkan oleh Akbar di Jullandur tahun 1561M. Setelah persoalan dalam negeri dapat diatasi, Akbar mulai menyusun program ekspansi. Ia dapat menguasai Chundar, Ghond, Chitor, Ranthabar, Kalinjar, Gujarat, Surat, Bihar, Bengal, Kashmir, Orissa, Deccan, Gawilgarh, Narhala, Ahmadnagar, dan Asirgah. Wilayah yang sangat luas itu diperintah dalam suatu pemerintahan militeristik. Hal itu membuat kerajaan Mughal menjadi sebuah kerajaan besar. Wilayah Kabul dijadikan sebagai gerbang ke arah Turkistan dan kota Kandahar sebagai gerbang ke arah Persia. Akbar berhasil menerapkan bentuk politik sulakhul (toleransi universal), yaitu politik yang mengandung ajaran bahwa semua rakyat India sama kedudukannya, tidak dapat dibedakan oleh etnis atau agama. Keberhasilan yang dicapai Akbar dapat dipertahankan oleh penerusnya yang bernama Jehangir, Syah Jehan dan Aurangzeb yang mana mereka memang terhitung raja-raja yang besar dan kuat. Segala macam pemberontakan dapat dipadamkan, sehingga rakyat meras aman dan damai.
Pada masa Syah Jehan banyak pendatang Portugis yang bermukim di Hugli Bengala, menyalahgunakan kepercayaan yang diberikan kepada mereka dengan jalan menarik pajak dan menyebarkan agama Kisten. Kemudian Syah Jehan meninggal pada tahun 1658M dan terjadinya perebutan tahta kerajaan di kalangan istana. Mughal terpecah menjadi beberapa bagian. Shuja menobatkan dirinya sebagai Raja di Bengala. Murad menobatkan dirinya sebagai Raja di Ahmadabad. Shuja bergerak memasuki pemerintahan di Delhi. Namun pasukan Aurangzeb berhasil mengalahkannya pada tahun 1658 M. kemudian Aurangzeb memerangi pasukan Murad dan dimenangkan oleh Aurangzeb. Oleh karena itu, Aurangzeb secara resmi dinobatkan menjadi Raja Mughal. Langkah pertama yang dilakukan oleh Aurangzeb menghapuskan pajak, menurunkan bahan pangan dan memberantas korupsi, kemudian ia membentuk peradilan yang berlaku di India yang dinamakan fatwa alamgiri sampai akhirnya meninggal pada tahun 1707 M. Selama satu setengah abad, India di bawah Dinasti Mughal menjadi salah satu negara adikuasa. Ia menguasai perekonomian Dunia dengan jaringan pemasaran barangbarangnya yang mencapai Eropa, Timur Tengah, Asia Tenggara dan Cina. Selain itu, India juga memiliki pertahanan militer yang tangguh yang sukar ditaklukkan dan kebudayaan yang tinggi.

C.    Masa Kemajuan Kerajaan Mughal di india
·         Bidang Politik dan Administrasi Pemerintahan
Perluasan wilayah dan konsolidasi kekuatan. Usaha ini berlangsung hingga masa pemerintahan Aurangzeb. Pemerintahan daerah dipegang oleh seorang Sipah Salar (kepala komandan), sedang sub-distrik dipegang oleh Faujdar (komandan). Jabatan-jabatan sipil juga diberi jenjang kepangkatan yang bereorak kemiliteran. Pejabat-pejabat itu memang diharuskan mengikuti latihan kemiliteran.
Akbar menerapkan politik toleransi universal (sulakhul). Dengan politik ini, semua rakyat India dipandang sama. Mereka tidak dibedakan karena perbedaan etnis dan agama. Politik ini dinilai sebagai model toleransi yang pernah dipraktekkan oleh penguasa Islam.
Pada Masa Akbar terbentuk landasan institusional(hukum-hukum yang berlaku) dan geografis bagi kekuatan imperiumnya(kekuasaan) yang dijalankan oleh elit militer dan politik yang pada umumnya terdiri dari pembesar-pembesar Afghan, Iran, Turki, dan Muslim Asli India. Peran penguasa di samping sebagai seorang panglima tentara juga sebagai pemimpin jihad.
Para pejabat dipindahkan dari sebuah jagir kepada jagir lainnya untuk menghindarkan mereka mencapai penguasaan yang besar dalam sebuah wilayah tertentu. Jagir adalah sebidang tanah yang diperuntukkan bagi pejabat yang sedang berkuasa. Dengan demikian tanah yang diperuntukkan tersebut jarang sekali menjadi hak milik pejabat, kecuali hanya hak pakai.
Wilayah imperium juga dibagi menjadi sejumlah propinsi dan distrik yang dikelola oleh seorang yang dipimpin oleh pejabat pemerintahan pusat untuk mengamankan pengumpulan pajak dan untuk mencegah penyalahgunaan oleh kaum petani.
·         Bidang Ekonomi
a.       Terbentuknya sistem pemberian pinjaman bagi usaha pertanian.
b.      Adanya sistem pemerintahan lokal yang digunakan untuk mengumpulkan hasil pertanian dan melindungi petani. Setiap perkampungan petani dikepalai oleh seorang pejabat lokal, yang dinamakan muqaddam atau patel, yang mana kedudukan yang dimilikinya dapat diwariskan, bertanggungjawab kepada atasannya untuk menyetorkan penghasilan dan menghindarkan tindak kejahatan. Kaum petani dilindungi hak pemilikan atas tanah dan hak mewariskannya, tetapi mereka juga terikat terhadapnya..
c.       Sistem pengumpulan pajak yang diberlakukan pada beberapa propinsi utama pada imperium ini. Perpajakan dikelola sesuai dengan ketentuan. Sejumlah pembayaran tertentu dibebankan pada tiap unit tanah dan harus dibayar secara tunai. Besarnya beban tersebut didasarkan pada nilai rata-rata hasil pertanian dalam sepuluh tahun terakhir. Hasil pajak yang terkumpul dipercayakan kepada jagirdar(orang yang memungut pajak di daerah tertentu), tetapi para pejabat lokal yang mewakili pemerintahan pusat mempunyai peran penting dalam pengumpulan pajak. Di tingkat bawahan administrasi lokal dipercayakan kepada seorang qanungo(pengawas), yang menjaga jumlah pajak lokal dan yang melakukan pengawasan terhadap agen-agen jagirdar yang mengumpulkan dana (uang pajak) dari zamindar.
d.      Perdagangan dan pengolahan industri pertanian mulai berkembang. Pada asa Akbar konsesi perdagangan diberikan kepada The British East India Company (EIC) Perusahaan Inggris -India Timur untuk menjalankan usaha perdagangan di India sejak tahun 1600M. Mereka mengekspor katun dan busa sutera India, bahan baku sutera, sendawa, nila dan rempah dan mengimpor perak dan jenis logam lainnya dalam jumlah yang besar.
·         Bidang Agama
Pada masa Akbar, perkembangan agama Islam di Kerajaan Mughal mencapai suatu fase yang menarik, di mana pada masa itu Akbar memproklamasikan sebuah cara baru dalam beragama, yaitu konsep Din-i-Ilahi. Karena aliran ini Akbar mendapat kritik dari berbagai lapisan umat Islam. Bahkan Akbar dituduh membuat agama baru. Pada prakteknya, Din-i-Ilahi bukan sebuah ajaran tentang agama Islam. Namun konsepsi itu merupakan upaya mempersatukan umat-umat beragama di India. Sayangnya, konsepsi tersebut mengesankan kegilaan Akbar terhadap kekuasaan dengan symbol-symbol agama yang di kedepankan. Umar Asasuddin Sokah, seorang peneliti dan Guru Besar di Fakultas Adab UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menyamakan konsepsi Din-i-Ilahi dengan Pancasila di Indonesia. Penelitiannya menyimpulkan, "Din-i-llahi itu merupakan Pancasilanya bangsa Indonesia.
Perbedaan kasta di India membawa keuntungan terhadap pengembangan Islam, seperti pada daerah Benggal, Islam langsung disambut dengan tangan terbuka oleh penduduk terutama dari kasta rendah yang merasa disiasiakan dan dikutuk oleh golongan Arya Hindu yang angkuh. Pengaruh Parsi sangat kuat, hal itu terlihat dengan digunakanya bahasa Persia menjadi bahasa resmi Mughal dan bahasa dakwah, oleh sebab itu percampuran budaya Persia dengan budaya India dan Islam melahirkan budaya Islam India yang dikembangkan oleh Dinasti Mughal.
Berkembangnya aliran keagamaan Islam di India. Sebelum dinasti Mughal, muslim India adalah penganut Sunni fanatik. Tetapi penguasa Mughal memberi tempat bagi Syi'ah untuk mengembangkan pengaruhnya.
Pada masa ini juga dibentuk sejumlah badan keagamaan berdasarkan persekutuan terhadap mazhab hukum, thariqat Sufi, persekutuan terhadap ajaran Syaikh, ulama, dan wali individual. Mereka terdiri dari warga Sunni dan Syi'i.
Pada masa Aurangzeb berhasil disusun sebuah risalah hukum Islam atau upaya kodifikasi hukum Islam yang dinamakan fattawa alamgiri. Kodifikasi ini menurut hemat penulis ditujukan untuk meluruskan dan menjaga syari'at Islam yang nyaris kacau akibat politik Sulakhul dan Din-i- Ilahi.
·         Bidang Seni dan Budaya
a.       Munculnya beberapa karya sastra tinggi seperti Padmavat yang mengandung pesan kebajikan manusia gubahan Muhammad Jayazi, seorang penyair istana. Abu Fadhl menulis Akhbar Nameh dan Aini Akbari yang berisi sejarah Mughal dan pemimpinnya.
b.      Kerajaan Mughal termasuk sukses dalam bidang arsitektur. Taj mahal di Agra merupakan puncak karya arsitektur pada masanya, diikuti oleh Istana Fatpur Sikri peninggalan Akbar dan Mesjid Raya Delhi di Lahore. Di kota Delhi Lama (Old Delhi), lokasi bekas pusat Kerajaan Mughal, terdapat menara Qutub Minar (1199M), Masjid Jami Quwwatul Islam (1197M), makam Iltutmish (1235M), benteng Alai Darwaza (1305M), Masjid Khirki (1375M), makam Nashirudin Humayun, raja Mughal ke-2 (1530-1555M). Di kota Hyderabad, terdapat empat menara benteng Char Minar (1591). Di kota Jaunpur, berdiri tegak Masjid Jami Atala (1405).
c.       Taman-taman kreasi Moghul menonjolkan gaya campuran yang harmonis antara Asia Tengah, Persia, Timur Tengah, dan lokal.

D.    Kemunduran dan Keruntuhan Kerajaan Mughal di India.
Kerajaan Mughal mencapai puncak kejayaannya pada masa kepemimpinan Akbar (1556-1605M). Generasi sesudah Akbar yaitu Jahangir (1605-1627M), Shah Jahan (1627-1658M), Aurangzeb (1658-1707M) masih dapat mempertahankan kemajuan tersebut. Namun Raja-raja pengganti Aurangzeb merupakan penguasa yang lemah sehingga tidak mampu mengatasi kemerosotan politik dalam negeri.
Tanda-tanda kemunduran sudah terlihat dengan indikator sebagaimana berikut.
a.       Internal ; Tampilnya sejumlah penguasa lemah, terjadinya perebutan kekuasaan, dan lemahnya kontrol pemerintahan pusat.
b.      Eksternal ; Terjadinya pemberontakan di mana-mana, seperti pemberontakan kaum Sikh di Utara, gerakan separatis Hindu di India tengah, kaum muslimin sendiri di Timur, dan yang terberat adalah invasi Inggris melalui EIC.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan kekuasaan dinasti Mughal mundur dan membawa kepada kehancurannya pada tahun 1858 M yaitu:
Terjadi stagnasi(perubahan) dalam pembinaan kekuatan militer sehingga operasi militer Inggris di wilayah-wilayah pantai tidak dapat segera dipantau oleh kekuatan maritim Mughal.
Kemerosotan moral dan hidup mewah di kalangan elite politik, yang mengakibatkan pemborosan dalam penggunaan uang negara.
Pendekatan Aurangzeb yang terlampau "kasar" dalam melak¬sanakan ide-ide puritan dan kecenderungan asketisnya, sehingga konflik antaragama sangat sukar diatasi oleh sultan-sultan sesudahnya.
Semua pewaris tahta kerajaan pada paro terakhir adalah orang-orang lemah dalam bidang kepemimpinan.



BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Sejarah merupakan realitas masa lalu, keseluruhan fakta, dan peristiwa. Hanya sekali dan tidak terulang untuk yang kedua kalinya.
Sejak Islam masuk ke India pada masa Khalifah al-Walid dari Dinasti Bani Umayyah melalui ekspedisi yang dipimpin oleh panglima Muhammad Ibn Qasim peradaban Islam mulai tumbuh dan menyebar di India.
Hadirnya Kerajaan Mughal membentuk sebuah peradaban baru di daerah tersebut dimana pada saat itu mengalami kemunduran dan keterbelakangan. Kerajaan Mughal yang bercorak Islam mampu membangkitkan semangat ummat Islam di India.
Kerajaan Mogul ini didirikan oleh Zahiruddin Muhammad Babur (1526-1530M)  salah satu dari cucu Timor Lenk. Ayahnya Umar Mirza, penguasa Ferghana. Babur mewarisi daerah Ferghana dari orang tuanya ketika ia masih berusia 11 tahun.
            Masa kejayaan Mughal dimulai pada masa pemerintahan Akbar (1556-1605M). dan tiga raja penggantinya, yaitu Jehangir (1605-1628 M), Syah Jehan (1628-1658 M), Aurangzeb (1658-1707M).
Pada bidang politik Akbar menerapkan politik toleransi universal (sulakhul). Dengan politik ini, semua rakyat India dipandang sama. Mereka tidak dibedakan karena perbedaan etnis dan agama. Politik ini dinilai sebagai model toleransi yang pernah dipraktekkan oleh penguasa Islam.
Kemajuan dalam ekonomi terbentuknya sistem pemberian pinjaman bagi usaha pertanian, adanya sistem pemerintahan lokal yang digunakan untuk mengumpulkan hasil pertanian dan melindungi petani, sistem pengumpulan pajak, Perdagangan dan pengolahan industri pertanian mulai berkembang.
Bidang seni dan budaya, Munculnya beberapa karya sastra tinggi seperti Padmavat yang mengandung pesan kebajikan manusia gubahan Muhammad Jayazi. Taj mahal di Agra merupakan puncak karya arsitektur pada masanya, diikuti oleh Istana Fatpur Sikri peninggalan Akbar dan Mesjid Raya Delhi di Lahore.
Kemunduran dan Keruntuhan Kerajaan Mughal, factor Internal; Tampilnya sejumlah penguasa lemah, terjadinya perebutan kekuasaan, dan lemahnya kontrol pemerintahan pusat. Factor Eksternal; Terjadinya pemberontakan di mana-mana, seperti pemberontakan kaum Sikh di Utara, gerakan separatis Hindu di India tengah, kaum muslimin sendiri di Timur, dan yang terberat adalah invasi Inggris melalui EIC.

B.     Saran-Saran
Selesai sudah penulisan makalah ini dengan melalui proses yang cukup banyak memakan waktu, kami sangat sadar bahwa didalam makalah ini banyak kekeliruan, baik secara tulisan ataupun pembahasan, maka dari itu kami mengharap pada semua pembaca untuk mengoreksinya demi memperbaiki makalah selanjutnya.



DAFTAR PUSTAKA
  1. Yatim badri,sejarah peradaban islam, ,Jakarta : Raja grafindo persada 1997
  2. Nasir mahmud,islam konsep dan sejarahnya, Bandung : Rosda karya , 2005

No comments:

Post a Comment