MAKALA
SEJARAH PRADABAN ISLAM (SPI)
TENTANG
SEJARAH PERADABAN ISLAM PADA
SEJARAH PERADABAN ISLAM PADA
KERAJAAN
MUGHAL (INDIA)
SYARIAH
(EPI) IC
DISUSUN
OLEH
ANGGA
WIJAYA SAPUTRA (11631092)
REVAL
ANDRIYANTO (11631088)
IRWANDI
(116310 )
Kementrian Agama Republik Indonesia
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
(STAIN) CURUP
Jl. Dr. AK Gani No 1 Fac. (0732) 21010
Telp.
21010 – 21759 Kotak Pos. 10839119
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami
haturkan kepada Allah SWT atas rahmat dan karunianya, makalah ini dapat di
selesaikan. Tak lupa pula kami sampaikan banyak terima kasih atas pertanyaan
para pembaca yang telah menggunakan makalah ini sebagai panduan untuk
mempelajari lebih detail tentang Sejarah Peradaban Islam. Kami berusaha
mengulas secara rinci tentang hal tersebut.
Akhir kata kami mengucapkan banyak
terima kasih kepada para pembaca, apabila terdapat kekurangan dan kesalahan
dalam penulisan makalah ini. Penulis mengharap kritik dan saran dari pembaca
agar kami dapat lebih mengembangkan lagi makalah ini dan penulis berharap
semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk menambah wawasan serta pengetahuan
pembaca. Amin.
Curup
11 Desember 2011
Penulis
Daftar
Isi
Kata
Pengantar ……………………………………………………………………… 2
Bab
I Pendahuluan …………………………………………………………………. 4
A.
Latar Belakang ……………….................................................................. 4
B.
Rumusan Masalah…………………………………………….…………. 5
C.
Metode Penulisan………………................................................................ 5
D.
Tujuan Penulisan ………………………………………………………... 5
Bab
II Pembahasan …………………………………………………………………. 6
A.
Asal-usul Kerajaan Mughal…………………………………………….. 6
B.
Masa Kejayaan
Kerajaan Mughal di India…………………………….. 7
C.
Masa Kemajuan
Kerajaan Mughal di india……………………………. 9
D.
Kemunduran dan
Keruntuhan Kerajaan Mughal di India……………. 11
Bab
III Penutup …...………………………………………………………………. 12
A.
Kesimpulan……………………………………………………………… 13
B.
Saran-Saran……………………………………………………………… 14
Daftar Pustaka…………………………………………………………....................
15
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang.
Kata
sejarah dalam bahasa arab disebut “tarikh” yang menurut bahasa berarti
ketentuan masa. Sedang menurut istilah keterangan yang telah terjadi
dikalangannya pada masa yang telah lampau atau pada masa yang masih ada.
Sedangkan pengertian selanjutnya memberikan makna sejarah sebagai catatan yang
berhubungan dengan kejadian kejadian masa islam yang di abadikan dalam karya
tertullis dan dalam ruang lingkup yang luas, dan pokok dari persoalan sejarah
senantiasa akan sarat dengan pengalaman pengalaman penting yang menyangkut
perkembangan keseluruhan keadaan masyarakat, oleh sebab itu menurut Sayyid
Quthub “sejarah bukanlah peristiwa, melainkan tafsiran peristiwa peristiwa itu
dan pengertian mengenai hubungan hubungan nyata dan tidak nyata, yang menjalin
seluruh bagian serta memberinya dinamisme waktu dan tempat”.
Sejarah merupakan realitas masa
lalu, keseluruhan fakta, dan peristiwa. Hanya sekali dan tidak terulang untuk
yang kedua kalinya. Oleh karena itu, ada pandangan bahwa masa silam tidak perlu
dihiraukan lagi, anggap saja masa silam itu sebagai pacuan untuk kehidupan yang
lebih baik lagi. Pandangan ini tentu saja sangat subyektif(menurut pandangan)
dan tidak memiliki argumentasi yang
kuat. Tapi bagaimanapun sebuah perirtiwa pada masa silam bisa dijadikan pandangan
untuk kehidupan yang akan datang.
Kemunculan tiga kerajaan Islam yaitu
Kerajaan Turki Ustmani, Kerajaan Safawi di Persia dan Kerajaan Mughal di India
telah banyak memberikan kontribusi bagi perkembangan peradaban islam. Kerajaan
Usmani meraih puncak kejayaan dibawah kepemimpinan Sultan Sulaiman Al-Qanuni(1520-1566M)
di kerajaan safawi, Syah Abbas I membawa kerajaan tersebut meraih kemajuan
dalam 40 tahun periode kepemerintahannya dari tahun 1588-1628M. Dan di Kerajaan
Mughal meraih masa keemasan di bawah Sultan Akbar(1542-1605M).
Sejak Islam masuk ke India pada masa
Khalifah al-Walid dari Dinasti Bani Umayyah melalui ekspedisi(pengiriman
pasukan) yang dipimpin oleh panglima Muhammad Ibn Qasim peradaban Islam mulai tumbuh
dan menyebar di India. Kedudukan Islam di wilayah ini dan berhasil menaklukkan
seluruh kekuasaan Hindu dan serta mengislamkan sebagian masyarakatnya. India
pada tahun 1020M. Setelah Gaznawi hancur muncullah beberapa dinasti kecil yang
menguasai negeri India ini, seperti Dinasti Mamluk, Khalji, Tuglug, dan
yang terakhir Dinasti Lodi yang didirikan Bahlul Khan Lody.
Hadirnya Kerajaan Mughal membentuk
sebuah peradaban baru di daerah tersebut dimana pada saat itu mengalami
kemunduran dan keterbelakangan. Kerajaan Mughal yang bercorak Islam mampu
membangkitkan semangat ummat Islam di India.
B.
Rumusan masalah
Dari
latar belakang diatas maka dapat diambil suatu masalah yaitu.
- Bagaimana
asal usul kerajaan islam mughal di India?
- Bagaimana
masa kejayaan kerajaan islam mughal di India?
- Bagaimana
masa kemajuan kerajaan islam mughal di India?
- Bagaimana
masa kemunduran dan keruntuhan kerajaan islam mughal
di India?
C.
Metode
Penulisan.
Dalam
penulisan ini penulis menggunakan metode objective praktis yang maksudnya semua
permasalahn yang terdapat dalam makalah ini dapat di kembangkan dari literature
aslinya.
D.
Tujuan penulisan
Karena
pentingnya ilmu Sejarah Peradaban Islam bagi hidup dan untuk peningkatan
kualitas pendidikan islam dimasa depan kita, maka disusunlah makalah ini
sebagai pemacu pemikiran yang lebih luas lagi. Tujuan penulisan ini iyalah untuk menambah wawasan tentang
Sejarah Peradaban Islam.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Asal
Usul Kerajaan Mughal.
Kerajaan Mughal merupakan kelanjutan
dari kesultanan Delhi, sebab ia menandai puncak perjuangan panjang untuk membentuk
sebuah kawasan India muslim yang didasarkan pada sebuah kesatuan antara warisan
bangsa Persia dan bangsa India. Kerajaan Mughal bukanlah kerajaan Islam pertama
di India. Jika pada dinasti-dinasti sebelumnya Islam belum menemukan
kejayaannya, maka kerajaan ini justru bersinar dan berjaya. Keberadaan kerajaan
ini dalam periodisasi sejarah Islam dikenal sebagai masa kejayaan kedua setelah
sebelumnya mengalami kecemerlangan pada dinasti Abbasiyah.
Kerajaan Mogul ini didirikan oleh
Zahiruddin Muhammad Babur (1526-1530M)
salah satu dari cucu Timor Lenk. Ayahnya Umar Mirza, penguasa Ferghana.
Babur mewarisi daerah Ferghana dari orang tuanya ketika ia masih berusia 11
tahun. Ia berambisi dan bertekat akan menaklukkan Samarkand yang menjadi kota
penting di Asia Tengah pada masa itu. Pada mulanya, ia mengalami kekalahan,
tetapi karena mendapat bantuan dari Raja Safawi, Ismail I akhirnya berhasil
menaklukkan Samarkand pada tahun 1494M.
Pada tahun 1504 M, ia menduduki
Kabul, ibu kota Afganistan. Setelah Kabul dapat ditaklukkan, Babur meneruskan
ekspansinya ke India. Kala itu Ibrahim Lodi, penguasa India, dilanda krisis,
sehingga stabilitas pemerintahan menjadi kacau. Alam Khan, paman dari Ibrahim
Lodi, bersama-sama Daulat Khan, Gubernur Lahore, mengirim utusan ke Kabul,
meminta bantuan Babur untuk menjatuhkan pemerintahan Ibrahim Lody di Delhi.
Permohonan itu langung diterimanya. Pada tahun 1525M, Babur berhasil
menguasai Punjab dengan ibu kota Lahore. Setelah itu, ia memimpin tentaranya
menuju Delhi. Pada 21 April 1526M, terjadilah pertempuran yang dahsyat di
Panipat. Ibrahim Lody beserta ribuan tentaranya terbunuh dalam pertempuran itu.
Babur memaski kota Delhi sebagai pemenang dan menegakkan pemerintahannya di
sana. Dengan demikian berdirilah Kerajaan Mughal di India.
Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa faktor
berdirinya Kerajaan Mughal adalah :
- Ambisi dan karakter Babur
sebagai pewaris keperkasaan ras Mongolia
- Sebagai jawaban atas krisis
yang tengah melanda India.
Raja-raja Mughal
Selama masa pemerintahannya Kerajaan Mughal dipimpin oleh
beberapa orang raja. Raja-raja yang sempat memerintah adalah:
- Zahiruddin Muhammad Babur
(1526-1530M) adalah : Raja pertama sekaligus pendiri Kerajaan Mughal. Masa
kepemimpinannnya digunakan untuk membangun fondasi pemerintahan. Awal
kepemimpinannya, Babur masih menghadapi ancaman pihak-pihak musuh,
utamanya dari kalangan Hindu yang tidak menyukai berdirinya Kerajaan
Mughal. Orang-orang Hindu segera menyusun kekuatan gabungan, namun Babur
berhasil mengalahkan mereka dalam suatu pertempuran. Sementara itu dinasti
Lodi berusaha bangkit kembali menentang pemerintahan Babur dengan pimpinan
Muhammad Lodi. Pada pertempuran di dekat Gogra, Babur dapat menumpas
kekuatan Lodi pada tahun 1529M. Setahun kemudian yakni pada tahun 1530M
Babur meninggal dunia.
- Humayun (1530-1556M),
Sepeninggal Babur, tahta Kerajaan Mughal diteruskan oleh anaknya yang
bemama Humayun. Humayun memerintah selama lebih dari seperempat abad
(1530-1556M). Pemerintahan Humayun dapat dikatakan sebagai masa
konsolidasi kekuatan periode I. Sekalipun Babur berhasil mengamankan
Mughal dari serangan musuh, Humayun masih saja menghadapi banyak
tantangan. Ia berhasil mengalahkan pemberontakan Bahadur Syah, penguasa
Gujarat yang bermaksud melepaskan diri dari Delhi. Pada tahun 1450 Humayun
mengalami kekalahan dalam peperangan yang dilancarkan oleh Sher Khan dari
Afganistan. Ia melarikan diri ke Persia.
B.
Masa Kejayaan Kerajaan Mughal di India.
Masa kejayaan Mughal dimulai
pada masa pemerintahan Akbar (1556-1605M). dan tiga raja penggantinya, yaitu
Jehangir (1605-1628 M), Syah Jehan (1628-1658 M), Aurangzeb (1658-1707M).
Setelah itu, kemajuan kerajaan Mughal tidak dapat dipertahankan oleh raja-raja
berikutnya. Akbar menggantikan ayahnya, pada saat ia berusia 14 tahun, sehingga
seluruh urusan kerajaan diserahkan kepada Bairam Kahan. Pada masa
pemerintahannya, Akbar melancarkan serangan untuk memerangi pemberontakan sisa-sisa
keturunan Sher Khan Shah yang berkuasa di Punjab. Pemberontakan lain dilakukan
oleh Himu yang menguasai Gwalior dan Agra. Pemberontakan tersebut disambut oleh
Bairam Khan sehingga terjadilah peperangan dahsyat, yang disebut Panipat I
tahun 1556M. Himu dapat dikalahkan dan ditangkap kemudian dieksekusi. Dengan
demikian, Agra dan Gwalior dapat dikuasai penuh.
Setalah
Akbar dewasa, ia berusaha menyingkirkan Bairam Khan yang sudah mempunyai
pengaruh kuat dan terlampau memaksakan kepentingan aliran Syi’ah. Bairam Khan
memberontak, tetapi dapat dikalahkan oleh Akbar di Jullandur tahun 1561M.
Setelah persoalan dalam negeri dapat diatasi, Akbar mulai menyusun program
ekspansi. Ia dapat menguasai Chundar, Ghond, Chitor, Ranthabar, Kalinjar,
Gujarat, Surat, Bihar, Bengal, Kashmir, Orissa, Deccan, Gawilgarh, Narhala,
Ahmadnagar, dan Asirgah. Wilayah yang sangat luas itu diperintah dalam suatu
pemerintahan militeristik. Hal itu membuat kerajaan Mughal menjadi sebuah
kerajaan besar. Wilayah Kabul dijadikan sebagai gerbang ke arah Turkistan dan
kota Kandahar sebagai gerbang ke arah Persia. Akbar berhasil menerapkan bentuk
politik sulakhul (toleransi universal), yaitu politik yang mengandung ajaran
bahwa semua rakyat India sama kedudukannya, tidak dapat dibedakan oleh etnis
atau agama. Keberhasilan yang dicapai Akbar dapat dipertahankan oleh penerusnya
yang bernama Jehangir, Syah Jehan dan Aurangzeb yang mana mereka memang
terhitung raja-raja yang besar dan kuat. Segala macam pemberontakan dapat
dipadamkan, sehingga rakyat meras aman dan damai.
Pada
masa Syah Jehan banyak pendatang Portugis yang bermukim di Hugli Bengala,
menyalahgunakan kepercayaan yang diberikan kepada mereka dengan jalan menarik
pajak dan menyebarkan agama Kisten. Kemudian Syah Jehan meninggal pada tahun
1658M dan terjadinya perebutan tahta kerajaan di kalangan istana. Mughal
terpecah menjadi beberapa bagian. Shuja menobatkan dirinya sebagai Raja di
Bengala. Murad menobatkan dirinya sebagai Raja di Ahmadabad. Shuja bergerak
memasuki pemerintahan di Delhi. Namun pasukan Aurangzeb berhasil mengalahkannya
pada tahun 1658 M. kemudian Aurangzeb memerangi pasukan Murad dan dimenangkan
oleh Aurangzeb. Oleh karena itu, Aurangzeb secara resmi dinobatkan menjadi Raja
Mughal. Langkah pertama yang dilakukan oleh Aurangzeb menghapuskan pajak,
menurunkan bahan pangan dan memberantas korupsi, kemudian ia membentuk
peradilan yang berlaku di India yang dinamakan fatwa alamgiri sampai akhirnya
meninggal pada tahun 1707 M. Selama satu setengah abad, India di bawah Dinasti
Mughal menjadi salah satu negara adikuasa. Ia menguasai perekonomian Dunia
dengan jaringan pemasaran barangbarangnya yang mencapai Eropa, Timur Tengah,
Asia Tenggara dan Cina. Selain itu, India juga memiliki pertahanan militer yang
tangguh yang sukar ditaklukkan dan kebudayaan yang tinggi.
C.
Masa Kemajuan Kerajaan Mughal di
india
·
Bidang
Politik dan Administrasi Pemerintahan
Perluasan
wilayah dan konsolidasi kekuatan. Usaha ini berlangsung hingga masa
pemerintahan Aurangzeb. Pemerintahan daerah dipegang oleh seorang Sipah Salar
(kepala komandan), sedang sub-distrik dipegang oleh Faujdar (komandan).
Jabatan-jabatan sipil juga diberi jenjang kepangkatan yang bereorak
kemiliteran. Pejabat-pejabat itu memang diharuskan mengikuti latihan
kemiliteran.
Akbar
menerapkan politik toleransi universal (sulakhul). Dengan politik ini, semua
rakyat India dipandang sama. Mereka tidak dibedakan karena perbedaan etnis dan
agama. Politik ini dinilai sebagai model toleransi yang pernah dipraktekkan
oleh penguasa Islam.
Pada
Masa Akbar terbentuk landasan institusional(hukum-hukum yang berlaku) dan
geografis bagi kekuatan imperiumnya(kekuasaan) yang dijalankan oleh elit
militer dan politik yang pada umumnya terdiri dari pembesar-pembesar Afghan,
Iran, Turki, dan Muslim Asli India. Peran penguasa di samping sebagai seorang
panglima tentara juga sebagai pemimpin jihad.
Para
pejabat dipindahkan dari sebuah jagir kepada jagir lainnya untuk menghindarkan
mereka mencapai penguasaan yang besar dalam sebuah wilayah tertentu. Jagir
adalah sebidang tanah yang diperuntukkan bagi pejabat yang sedang berkuasa.
Dengan demikian tanah yang diperuntukkan tersebut jarang sekali menjadi hak
milik pejabat, kecuali hanya hak pakai.
Wilayah
imperium juga dibagi menjadi sejumlah propinsi dan distrik yang dikelola oleh
seorang yang dipimpin oleh pejabat pemerintahan pusat untuk mengamankan
pengumpulan pajak dan untuk mencegah penyalahgunaan oleh kaum petani.
·
Bidang
Ekonomi
a. Terbentuknya
sistem pemberian pinjaman bagi usaha pertanian.
b. Adanya
sistem pemerintahan lokal yang digunakan untuk mengumpulkan hasil pertanian dan
melindungi petani. Setiap perkampungan petani dikepalai oleh seorang pejabat
lokal, yang dinamakan muqaddam atau patel, yang mana kedudukan yang dimilikinya
dapat diwariskan, bertanggungjawab kepada atasannya untuk menyetorkan
penghasilan dan menghindarkan tindak kejahatan. Kaum petani dilindungi hak
pemilikan atas tanah dan hak mewariskannya, tetapi mereka juga terikat
terhadapnya..
c. Sistem
pengumpulan pajak yang diberlakukan pada beberapa propinsi utama pada imperium
ini. Perpajakan dikelola sesuai dengan ketentuan. Sejumlah pembayaran tertentu
dibebankan pada tiap unit tanah dan harus dibayar secara tunai. Besarnya beban
tersebut didasarkan pada nilai rata-rata hasil pertanian dalam sepuluh tahun
terakhir. Hasil pajak yang terkumpul dipercayakan kepada jagirdar(orang yang
memungut pajak di daerah tertentu), tetapi para pejabat lokal yang mewakili
pemerintahan pusat mempunyai peran penting dalam pengumpulan pajak. Di tingkat
bawahan administrasi lokal dipercayakan kepada seorang qanungo(pengawas), yang
menjaga jumlah pajak lokal dan yang melakukan pengawasan terhadap agen-agen
jagirdar yang mengumpulkan dana (uang pajak) dari zamindar.
d. Perdagangan
dan pengolahan industri pertanian mulai berkembang. Pada asa Akbar konsesi
perdagangan diberikan kepada The British East India Company (EIC) Perusahaan
Inggris -India Timur untuk menjalankan usaha perdagangan di India sejak tahun
1600M. Mereka mengekspor katun dan busa sutera India, bahan baku sutera,
sendawa, nila dan rempah dan mengimpor perak dan jenis logam lainnya dalam
jumlah yang besar.
·
Bidang Agama
Pada
masa Akbar, perkembangan agama Islam di Kerajaan Mughal mencapai suatu fase
yang menarik, di mana pada masa itu Akbar memproklamasikan sebuah cara baru
dalam beragama, yaitu konsep Din-i-Ilahi. Karena aliran ini Akbar mendapat
kritik dari berbagai lapisan umat Islam. Bahkan Akbar dituduh membuat agama
baru. Pada prakteknya, Din-i-Ilahi bukan sebuah ajaran tentang agama Islam.
Namun konsepsi itu merupakan upaya mempersatukan umat-umat beragama di India.
Sayangnya, konsepsi tersebut mengesankan kegilaan Akbar terhadap kekuasaan
dengan symbol-symbol agama yang di kedepankan. Umar Asasuddin Sokah, seorang
peneliti dan Guru Besar di Fakultas Adab UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
menyamakan konsepsi Din-i-Ilahi dengan Pancasila di Indonesia. Penelitiannya
menyimpulkan, "Din-i-llahi itu merupakan Pancasilanya bangsa Indonesia.
Perbedaan
kasta di India membawa keuntungan terhadap pengembangan Islam, seperti pada
daerah Benggal, Islam langsung disambut dengan tangan terbuka oleh penduduk
terutama dari kasta rendah yang merasa disiasiakan dan dikutuk oleh golongan
Arya Hindu yang angkuh. Pengaruh Parsi sangat kuat, hal itu terlihat dengan
digunakanya bahasa Persia menjadi bahasa resmi Mughal dan bahasa dakwah, oleh
sebab itu percampuran budaya Persia dengan budaya India dan Islam melahirkan
budaya Islam India yang dikembangkan oleh Dinasti Mughal.
Berkembangnya
aliran keagamaan Islam di India. Sebelum dinasti Mughal, muslim India adalah
penganut Sunni fanatik. Tetapi penguasa Mughal memberi tempat bagi Syi'ah untuk
mengembangkan pengaruhnya.
Pada
masa ini juga dibentuk sejumlah badan keagamaan berdasarkan persekutuan
terhadap mazhab hukum, thariqat Sufi, persekutuan terhadap ajaran Syaikh,
ulama, dan wali individual. Mereka terdiri dari warga Sunni dan Syi'i.
Pada
masa Aurangzeb berhasil disusun sebuah risalah hukum Islam atau upaya
kodifikasi hukum Islam yang dinamakan fattawa alamgiri. Kodifikasi ini menurut
hemat penulis ditujukan untuk meluruskan dan menjaga syari'at Islam yang nyaris
kacau akibat politik Sulakhul dan Din-i- Ilahi.
·
Bidang Seni dan
Budaya
a. Munculnya
beberapa karya sastra tinggi seperti Padmavat yang mengandung pesan kebajikan
manusia gubahan Muhammad Jayazi, seorang penyair istana. Abu Fadhl menulis
Akhbar Nameh dan Aini Akbari yang berisi sejarah Mughal dan pemimpinnya.
b. Kerajaan
Mughal termasuk sukses dalam bidang arsitektur. Taj mahal di Agra merupakan
puncak karya arsitektur pada masanya, diikuti oleh Istana Fatpur Sikri
peninggalan Akbar dan Mesjid Raya Delhi di Lahore. Di kota Delhi Lama (Old
Delhi), lokasi bekas pusat Kerajaan Mughal, terdapat menara Qutub Minar (1199M),
Masjid Jami Quwwatul Islam (1197M), makam Iltutmish (1235M), benteng Alai
Darwaza (1305M), Masjid Khirki (1375M), makam Nashirudin Humayun, raja Mughal
ke-2 (1530-1555M). Di kota Hyderabad, terdapat empat menara benteng Char Minar
(1591). Di kota Jaunpur, berdiri tegak Masjid Jami Atala (1405).
c. Taman-taman
kreasi Moghul menonjolkan gaya campuran yang harmonis antara Asia Tengah,
Persia, Timur Tengah, dan lokal.
D.
Kemunduran dan Keruntuhan Kerajaan
Mughal di India.
Kerajaan
Mughal mencapai puncak kejayaannya pada masa kepemimpinan Akbar (1556-1605M).
Generasi sesudah Akbar yaitu Jahangir (1605-1627M), Shah Jahan (1627-1658M),
Aurangzeb (1658-1707M) masih dapat mempertahankan kemajuan tersebut. Namun
Raja-raja pengganti Aurangzeb merupakan penguasa yang lemah sehingga tidak
mampu mengatasi kemerosotan politik dalam negeri.
a. Internal
; Tampilnya sejumlah penguasa lemah, terjadinya perebutan kekuasaan, dan
lemahnya kontrol pemerintahan pusat.
b. Eksternal
; Terjadinya pemberontakan di mana-mana, seperti pemberontakan kaum Sikh di
Utara, gerakan separatis Hindu di India tengah, kaum muslimin sendiri di Timur,
dan yang terberat adalah invasi Inggris melalui EIC.
Ada
beberapa faktor yang menyebabkan kekuasaan dinasti Mughal mundur dan membawa
kepada kehancurannya pada tahun 1858 M yaitu:
Terjadi
stagnasi(perubahan) dalam pembinaan kekuatan militer sehingga operasi militer
Inggris di wilayah-wilayah pantai tidak dapat segera dipantau oleh kekuatan
maritim Mughal.
Kemerosotan
moral dan hidup mewah di kalangan elite politik, yang mengakibatkan pemborosan
dalam penggunaan uang negara.
Pendekatan
Aurangzeb yang terlampau "kasar" dalam melak¬sanakan ide-ide puritan
dan kecenderungan asketisnya, sehingga konflik antaragama sangat sukar diatasi
oleh sultan-sultan sesudahnya.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Sejarah merupakan realitas masa
lalu, keseluruhan fakta, dan peristiwa. Hanya sekali dan tidak terulang untuk
yang kedua kalinya.
Sejak Islam masuk ke India pada masa
Khalifah al-Walid dari Dinasti Bani Umayyah melalui ekspedisi yang dipimpin
oleh panglima Muhammad Ibn Qasim peradaban Islam mulai tumbuh dan menyebar di
India.
Hadirnya Kerajaan Mughal membentuk
sebuah peradaban baru di daerah tersebut dimana pada saat itu mengalami
kemunduran dan keterbelakangan. Kerajaan Mughal yang bercorak Islam mampu
membangkitkan semangat ummat Islam di India.
Kerajaan Mogul ini didirikan oleh
Zahiruddin Muhammad Babur (1526-1530M)
salah satu dari cucu Timor Lenk. Ayahnya Umar Mirza, penguasa Ferghana.
Babur mewarisi daerah Ferghana dari orang tuanya ketika ia masih berusia 11
tahun.
Masa
kejayaan Mughal dimulai pada masa
pemerintahan Akbar (1556-1605M). dan tiga raja penggantinya, yaitu Jehangir
(1605-1628 M), Syah Jehan (1628-1658 M), Aurangzeb (1658-1707M).
Pada
bidang politik Akbar menerapkan politik toleransi universal (sulakhul). Dengan
politik ini, semua rakyat India dipandang sama. Mereka tidak dibedakan karena
perbedaan etnis dan agama. Politik ini dinilai sebagai model toleransi yang
pernah dipraktekkan oleh penguasa Islam.
Kemajuan
dalam ekonomi terbentuknya sistem pemberian pinjaman bagi usaha pertanian, adanya
sistem pemerintahan lokal yang digunakan untuk mengumpulkan hasil pertanian dan
melindungi petani, sistem pengumpulan pajak, Perdagangan dan pengolahan
industri pertanian mulai berkembang.
Bidang
seni dan budaya, Munculnya beberapa karya sastra tinggi seperti Padmavat yang
mengandung pesan kebajikan manusia gubahan Muhammad Jayazi. Taj mahal di Agra
merupakan puncak karya arsitektur pada masanya, diikuti oleh Istana Fatpur
Sikri peninggalan Akbar dan Mesjid Raya Delhi di Lahore.
Kemunduran dan Keruntuhan Kerajaan Mughal, factor Internal;
Tampilnya sejumlah penguasa lemah, terjadinya perebutan kekuasaan, dan lemahnya
kontrol pemerintahan pusat. Factor Eksternal; Terjadinya pemberontakan di
mana-mana, seperti pemberontakan kaum Sikh di Utara, gerakan separatis Hindu di
India tengah, kaum muslimin sendiri di Timur, dan yang terberat adalah invasi
Inggris melalui EIC.
B.
Saran-Saran
Selesai
sudah penulisan makalah ini dengan melalui proses yang cukup banyak memakan waktu,
kami sangat sadar bahwa didalam makalah ini banyak kekeliruan, baik secara
tulisan ataupun pembahasan, maka dari itu kami mengharap pada semua pembaca
untuk mengoreksinya demi memperbaiki makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
- Yatim
badri,sejarah peradaban islam, ,Jakarta : Raja grafindo persada
1997
- Nasir
mahmud,islam konsep dan sejarahnya, Bandung : Rosda karya , 2005
No comments:
Post a Comment